Trip to Sangiran (Sragen)

Hallo 2015...!!!

Tahun baru ini terasa begitu spesial bagi saya, bukan karena kemewahan pesta kembang api ataupun hingar bingar malam tahun baru, tapi karena tahun ini saya merasa sukses menggapai resolusi tahun 2014. 

Resolusi 2014 yang mana sudah direncanakan thn 2013 dan rencana tersebut sudah dibikin thn 2012. (apasih... :D)

Hmm...Salah satu resolusi penting yang tercapai adalah menandatangani buku nikah yang disitu terpampang foto saya & foto 'gadis patner in crime' saya selama ini. ---> Yes, Finally we got married!

Selain itu thn 2014 juga banyak hal-hal seru dan keren: Menelusuri Indahnya curug Giritirta Banjarnegara, Momen tak terlupakan Trip with geng Kecrek: Menjangan Island, BALI, dan mengakhiri tahun 2014 dengan spesial Trip with geng kecrek II: Lava Tour, JOGJA. Mungkin itu sedikit kaleidoskop kece di tahun 2014.  :p

Nah, di hari pertama di tahun 2015, kami mengisi hari libur dengan Traveling di sekitaran kota. Niatnya mau urban vacation di dalam kota Solo saja, tapi apa daya rencana berubah total. entah kenapa tiba2 kami terpikirkan untuk ke Sangiran, Kabupaten Sragen. 

Yap, Museum manusia purba menjadi destinasi kita hari ini. Setelah setiap traveling kita selalu terpukau oleh keindahan panorama alam, saat ini waktunya alam mengajarkan sejarah kepada kita
.

Hanya berjarak 20km dari kota Solo, gak nyampe 1 jam kita sudah sampai di lokasi. 
Suasana cukup ramai, mungkin karena bebarengan dengan musim libur sekolah. Hanya dengan 10ribu per orang, sudah cukup untuk menebus tiket masuk ke museum. 

welcome greting dari patung penjaga Sangiran
Agak surprise juga dengan museum ini, awalnya saya kira hanya museum biasa. tapi ternyata bangunan ini cukup luas. areal hijau yang teduh dengan beberapa kandang satwa dan gedung utama 3 lantai cukup bikin kita takjub, 
maket Gedung Utama
di dalam ruangan banyak ditemukan deorama dan info tentang sejarah zaman purba dan kehidupanya yang ditemukan di kawasan Sangiran ini, 

 
  

 Naik ke Lantai 3 kita akan tau mengenai sejarah para penelitian zaman prasejarah, termasuk sang peneliti yang sangat terkenal pada zamanya; Eugene Dubois



 

Setelah puas menjelajahi Museum Sangiran, Kita melanjutkan ke spot berikutnya. Masih tetap wisata sejarah. Karena di sini memang tempatnya museum-museum semua -__-

Tidak jauh dari museum Sangiran, kita memutuskan untuk ke museum Bukuran. Cukup bikin nyali ciut, karena akses yang masih perawan. sudah jalanan beton yang mulus sebenarnya, hanya saja jalanan ini sungguh sepi. kanan kiri yang terlihat hanya hehijaunan hutan jati. bahkan kita nyaris pustus asa, meski yang tertera di papan hanya beberapa kilometer, tapi kita berasa gak nyampe nyampe!

Untung jalanan yang adem dan asri cukup mengalihkan perhatian kita, sesekali kita jumpai warga kampung yang mencari kayu bakar, kehidupan di sini benar benar tenang. Suasana yang masih serba hijau, rumah2 tradisional, dan keramah tamahan warga desanya sungguh menentramkan

Akhirnya sampai juga di museum Bukuran. Satu kata yang terucap seketika saat melihat bangunan ini. WOW!!! sebuah kluster megah yang dibangun di tengah-tengah hutan jati!





Di dalam gedung ini tidak banyak berbeda dengan isi museum Sangiran, cuman di museum Bukuran lebih menceritakan fase kehidupan manusia purba hingga era sekarang ini. Dan keadaan lingkungan asri pada zaman Dinosurus hingga kerusakan alam yang terjadi hingga abad 21 ini. :( 

Tentunya gedung ini juga lebih modern dengan banyaknya media digital yang digunakan untuk edukasi. keren!

Mungkin karena aksesnya yang masih minim, jadi pengunjung di museum ini belum seramai seperti di Sangiran tadi. hahaha jadi kita bebas leluasa pose2 tanpa terganggu lalau lalang pengunjung lain. :)

 
Homo erektus :s

 
gak ada beda dengan 1 jt tahun yang lalu :D


Tidak jauh dari musem Bukuran juga terdapat musem Mayarejo, Museum ini lebih kepada bentuk terimakasih dan penghargaan untuk masyarakat Sangiran yang dari jaman dulu, turun temurun hingga sekarang selalu mensupport para peneliti. Keren!
  
 
sisa-sisa ekskavasi yang maish dibiarkan utuh
Akhirnya setelah puas menjelajah bumi Sangiran, selepas sholat dhuhur di museum Manyarejo, kita putuskan untuk mengakhiri trip hari ini.  Sembari menyusuri hijaunya hutan Jati, sesekali kita berhenti sembari menikmati hijaunya hutan jati di perbukitan ini. hanya untuk mengucap syukur kepada sang Pencipta. Terimakasih engkau telah menganugerahi kami indahnya bumi pertiwi ini.




 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



"Apakah benar manusia adalah mamalia?? 

Setiap mamalia di bumi, melalui instingnya, selalu berusaha menjaga keseimbangan dengan alam lingkungannya. Akan tetapi manusia tidak! manusia berpindah dari satu area ke area lainnya, berkembang biak dan terus berkembang biak hingga seluruh sumber daya alam habis terkonsumsi. satu-satunya cara manusia dapat bertahan hidup adalah dengan menyebar ke area lainnya. Ada organisme yang mempunyai pola hidup yang sama; VIRUS. Ya, manusia adalah kanker bagi bumi, wabah"

Agen Smith, the Matrix




0 comments:

Post a Comment

 

About Me

My photo
Professional Medical Representative | Liverpudlian | road bikes rider | BISMANIA | blogger | Banjarnegara-Solo

Everyday is Holyday

Prakosoandhika on FB