Situs Matesih, Karang Anyar, Solo

Ada kalanya jalan yang sering kita lewati ternyata mempunyai spot keren yang kadang terlewatkan atau luput dari perhatian. Seperti hari ini, saat akan ke Tawang mangu via matesih naik motor, sembari menikmati udara segar dan jalanan yang menanjak berkelok dengan pemandangan hijau kebun warga dibawah kaki gunung lawu, secara tidak sengaja saya baca papan yang menarik perhatian, "Situs Matesih".  
Penasaran, saya  pun berhenti dan turun untuk melihat ke dalam. Meski berada di sisi jalan raya, tapi spot ini nyaris luput dari perhatian. Padahal jalan itu sudah sering saya lewati, Tetai baru kali ini ngeh kalau ada sebuah situs kuno di situ.  Selain karena tidak adanya papan penunjuk yang Besar untuk menarik perhatian, situs Matesih ini bisa dikatakan menyatu dengan kebun warga, hanya dibatasi oleh agar kawat biasa. Sehingga keberadaanya tampak samar sebagai sebuah obyek situs cagar budaya. 
Berikut penampakan situs Watu Kandang Matesih,


Ala kadarnya dengan gear seadanya (HP kantor), saya coba mengabadikan tempat ini.
Sekilas tentang sejarah situs Watu Kandang Matesih:
Situs Watu Kandang Matesih merupakan bangunan yang berasal dari masa Prasejarah. Para ahli arkeologi berpendapat bahwa Situs Watu Kandang Matesih diperkirakan  berasal dari masa Megalitik Tua dan tetap berkembang hingga abad XII M berdasarkan temuan yang ada. Megalitik merupakan sebuah tradisi yang didasarkan pada kepercayaan adanya kehidupan setelah mati atau adanya hubungan antara orang yang masih hidup dengan yang sudah mati. Pendirian bangunan Megalitik lain dimaksudkan sebagai media penghubung antara roh nenek moyang dengan orang yang masih hidup. 
Situs Watu Kandang Matesih berupa bangunan temu gelang (stone enclosure), yaitu sekelompok batu (menhir) yang disusun dalam bentuk formasi temu gelang. Formasi ini oleh penduduk setempat sering disebut dengan istilah watu kandang. Struktur batu temu gelang yang ada di Situs Matesih terdiri dari beberapa variasi bentuk, seperti persegi panjang, oval, dan tidak beraturan. Ukurannya ada yang besar (panjang atau diameter lebih dari 150 cm) dan ada pula yang berukutan kecil (panjang atau diameter kurang dari 150 cm).
Selain struktur berupa bangunan temu gelang, di Situs Matesih juga ditemukan beberapa menhir (batu tegak yang didirikan sebagai lambang arwah nenek moyang) dan tahta batu atau sering pula disebut dengan kursi batu (yaitu bangunan menyerupai kursi terdiri dari bagian sandaran dan alas yang disusun dari lempengan-lempengan batu). 

Sekian trip singkat, Semoga menambah wawasan. hehe..

0 comments:

Post a Comment

 

About Me

My photo
Professional Medical Representative | Liverpudlian | road bikes rider | BISMANIA | blogger | Banjarnegara-Solo

Everyday is Holyday

Prakosoandhika on FB