Pabrik Gula Sondokoro, Karanganyar


Ada yg pernah naik kerete lokomotif uap?? Kalau belum silahkan main ke museum kereta api Ambarawa atau kalau mau yang lebih ekstrem bisa mampir ke stasiun Purwosari Solo, disana ada loko uap yang bisa di carter loh, tp siapin dana sekitar 2,6 jt ya utk sekali jalan kurang lebih 20km PP.

Berhubung 2 opsi tersebut gagal kita pilih, akhirnya kita mencari alternatif demi memuaskan hasrat si bocil naik kereta uap. Ternyata tidak jauh dari rumah ada loh loko uap yang operasi tiap weekend, Bukan lokomotif uap asli sih tp lebih pas kalau disebut Lori uap. :D

Lori ini berada di Taman Wisata Sondokoro yang masih menyatu dengan Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar.

Untuk masuk Sondokoro cukup bayar tiket masuk Rp 5000; Kalau mau naik Lori masih harus bayar tiket lagi sebesar Rp 8000; 



Perumahan pegawai di dalam pabrik



abrik Gula Tasikmadu didirikan oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo / KGPAA Mangkoenagoro IV pada tahun 1971 yang terletak di desa Sondokoro, sebelumnya pada tahun 1861 beliau mendirikan PG Colomadu terlebih dahulu dan 10 tahun kemudian PG Tasikmadu berdiri yang merupakan kebanggaan tersendiri karena PG Colomadu dan PG Tasikmadu didirikan oleh Raja Pribumi.
Konon desa Tasikmadu berdama desa Sondokoro menurut legendanya padepokan padas plapar mempunyai beberapa murid diantaranya bernama Sono dan Koro yang mempelajari ilmu tingkat tinggi. Setelah lulus dari padepokan kebali ke desa asal masing-masing yang keduanya tidak berjauhan diseberang hutan belantara. Tersebutlah seorang tumengung yang bernama Tumenggung Joyo Lelono yang gemar berburu di hutan. Pada suatu saat beliau sedang memburu seekor kijang, kemudian bertemu dengan Kyai Sondo yang mempunyai gadis bernama Sri Widowati yang sangat menawan hati Tumenggung, dan akhirnya berjanji akan diboyong ke Tumenggungan pada hari senin legi.
Tumenggung Joyo Lelono berburu lagi ke hutan, sesaat beliau terhalang di sungai saat mengejar buruannya dan terpesona melihat seorang gadis dari kejauhan yang dikiranya adalah Sri Widowati, gadispun lari ketakutan dan menceritakan ke ayahnya yaitu Kyai Koro, maka bertemulah Joyo Leloo dengan Kyai Koro dan akhirnya Joyo lelono meminangnya.
Anak dari Kyai Sondo dan Kyai Koro sudah lama bersahabat sejak lama dan keduanya saling menceritakan isi hari, akhirnya timbul adanya perselisihan antara dua gadis itu, dan melaporkan kepada ayahnya. Kyai Sondo dan Kyai Koro saling marah untuk membela anak gadisnya. Kemudian terjadilah perkelahian besar antara Kyai Sondo dan Kyai Koro selama 40 hari 40 maam, dikarenakan tunggal guru maka tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah, keduanya “sampyuh”/ musnah. Maka tempat pertempuran itu dijadikan cikal bakal Desa Sondokoro dan di ubah nama oleh KGPAA Mangkoenegoro IV menhadi Desa Tasikmadu karena ada Pabrik Gula dengan harapan hasil gila Pabrik bagaikan Danau Gula




Bekas kereta angkut yg mangkrak tak terpakai lagi





Penipuan terstruktur, bukan naik Loko uap malah lori







0 comments:

Post a Comment

 

About Me

My photo
Professional Medical Representative | Liverpudlian | road bikes rider | BISMANIA | blogger | Banjarnegara-Solo

Everyday is Holyday

Prakosoandhika on FB